wahyu dan ilham



PENGANTAR
Banyak orang keliru dalam memahami Alkitab terutama dalam pemahaman wahyu dan ilham Allah akan Alkitab. Tentang pengajaran Yesus dan rasul-rasul mengenai Perjanjian lama dan Perjanjian baru. Wahyu dan ilham adalah dua hal yang sangat berkaitan dan hampir memiliki arti yang sama. Untuk itu penulis ingin menggali lebih dalam lagi arti ilham dan wahyu dalam dokmatika. Dogma tentang pengilhaman menurut alkitab adalah sebagian dari ajaran tentang penyataan hal ini kita akan lihat dan ajaran tentang hal ini harus dialirkan tentang ciptaan dan pengudusan pada saat yang menentukan ia menujukan bahwa dialah yang menguasai seluruh keadaan yaitu dengan memberikan nubuat-nubuta tentang yang akan diperbuatNya bagi mereka sebelum sesuatu terjadi.     
ISI
WAHYU
            Pada hakikatnya, wahyu dalam Alkitab dapat diringkaskan dalam dua kata ini:Allah berbicara,Allah keluar dari keadaanNya yang tersembunyi dan secara aktif menyatakan dirimenyatakan diri, memberi kesaksian tentang sikap,sifat dan kehendaknya, membuat hidupnya dikenal dan dikenali. Wahyu ditunjukan dengan kita berkisar pada perbuatan “ Menyingkapkan “ mengambil selubung, membuka apa yang dulu tertutup. Menyampakan apa yang sebelumnya tidak dikenal atau diketahui. Sehingga apa yang dahulu tersembunyi sekarang menjadi nyata. Itulah sebelumnya dalam lembaga Indonesia dikatakan penyataan. Wahyu atau penyataan menurut kamus Alkitab ialah pengetahuan baru yang diberikan tanpa si pennerima memikirkan dan menyimpulkan, wahyu atau penyataan adalah karunia ilahi (  galatia 1 : 15 -17 ). Cara mendapatkan penyataan melalui penglihtan, atau melalui pemahaman kejadian-kejadian dalam sejarah.
Wahyu dalam Perjanjian lama
Menurut Ibrani 1:1-2, dalam Perjanjian lama wahyu Allah terjadi terutama melalui para nabi. Yang dinyatakan Tuhan yaitu:
-          Kehendak-Nya diwahyukan Allah dalam halaman tempat. ( Mazmur 147:19 ). Dari bentuk participium magid ( sedang memberitakan ). Dan berlangsung terus menerus dan tetap dalam Perjanjian lama wahyu selalu terarah kepada praktik kehidupan.
-          Mahakuasa dan kemuliaanNya dinyatakan dalam ciptaan.
-          Tuhan yang adil dan belas kasih.

Wahyu dalam Perjanjian baru
            Wahyu menurut surat-surat paulus adalah apokoluption ( menyingkapkan, mengambil, selubung, menyatakan ) dan Phaneroun ( memperkenalkan, menjelaskan ) terminologi yang digunakan Paulus dalam hal ini yaitu rahasia yang dahulu tersembunyi ataupun didiamkan itu sekarang dinyatakan dengan demikian memberi kebijaksanaan rohani yang dimaksud Paulus dengan wahyu ialah penyingkapan rencana Allah tentang keselamatan dalam Kristus ( Roma 16:25-27 ) dan juga penghakiman yang adil ( Roma 2:5; I Korintus 3 :13 ). Yesus mengajarkan bahwa seluruh Perjanjian lama dan Perjanjian baru adalah diwahyukan Tuhan, segala Tulisan termasuk tulisan Musa dan para Nabi berasal dari Tuhan ( Mat 5:17-18 ).
            Wahyu kepada para nabi pada dasarnya adalah lisan, Firman Allah yang diberitakan oleh para Nabi sebagai sesuatu yang mereka terima langsung dari Allah dan mereka ditugaskan untuk mengulangnya, seperti mereka menerimanya, dan didalamnya mungkin kita mendapati analogi yang peling dekat dengan arti dari pengilhaman Verbal.
PENGILHAMAN
Arti Ilham
            Ilham artinya pengaruh supra alami dari roh Allah pada penulis-penulis Alkitab, yang menjamin bahwa segala yang mereka tuliskan adalah apa yang dikehendaki Allah. Supaya apa yang mereka tuliskan untuk memberitakan kebenaran Allah. Karna itu disebut Theopneustos narafiah dihembuskan oleh Allah ( II Timotius 3:16 ) Ilham yang menjamin bahwa pemberitaan kebenaran yang telah dinyatakan pasti benar.
            Banyak keadaan jiwa dapat dipaki untuk ilham. Kita tidak usah pikir bahwa mereka diberi ilham yaitu bahwa mereka menulis kitab yang kanonik. Bahwa suatu naskah yang diilhamkan tidak mungkin terdiri dari sumber-sumber yang dikumpulkan. Secara biasa atau setelah melalui beberapa terbitan dan pemeriksaan. Hal yang diletakan disini hanyalah, bahwa tulisan bila sudah selesai adalah “ theopnestos” tepat apa yang dikehendaki Allah untuk pengumuman kebenaran tentang penyelamatan.
            Ilham adalah verbal, karna kata-kata alkitab adalah dihembuskan oleh Allah. Cara Allah yang memberi ilham pada penulisan Alkitab adalah berbeda adalah bela dengan konsep suatu kolongan tentang pewahyuan langsung ( tanpa sentuhan manusia ) pengilhaman penulisan Alkitab adalah sebagai berikut :
1.      Alkitab bukanlah kumpulan ayat demi ayat yang setiap “ katanya” diletakan secara langsung dan mutlak oleh Tuhan tanpa sentuhan manusia.
2.      Kalimat – kalimat didalam Alkitab itu baik seluruhnya berapa perkataan yang disebabkan secara langsung oleh Tuhan. Melainkan ada pula berupa kisah – kisah yang ditulis dengan mengunakan tantangan penulis, namun semua didasari pada ilham Roh Kudus kepada para penulisnya.
3.      Alkitab bahkan tidak memuat seluruh perkataan mujizat dan perbuatan Allah atau nabinya selama karya utusannya dibumi.
Dosa asli dari manusia adam adalah keinginan memperoleh pengetahuan yang berdiri sendiri, usaha itu hanya merusak saja. Orang harus puas dengan pengetahuan itu tidak akan sempurna jadi jangan heran kalau banyak orang kristen terjerumus kedalam ajaran sesat tentang dogma. Jadi perlu ditunjukan sikap iman yang tepat terhadap kekeliruan-kekeliruan yang bertahan dengan :
1.      Dogma ini kadang –kadang dikurangi oleh mreka yang justru menyebut dari pengikutnya.
2.      Ajaran tentang ilham kadang –kadang ditolak berdasarkan sifat –sifat didalam alkitab.
Berdasrkan II Timotius 3 : 16 Paulus menegaskan bahwa semua yang termasuk kedalam kategori “ Kitab Suci” yaitu semua yang mempunyai tempat dalam “ tulisan suci” itu ( hiera grammata ) ayat 15 demikian halnya justru karna diilhamkan Allah berguna untuk menuntun baik iman maupun hidup.
Berdasarkan ayat ini teologi biasanya menggunakan kata “ Pengilhaman “ ( inspirasi ) untuk mengungkapkan keilahian asal dan kualitas kitab suci. Secara aktif kata benda itu menyatakan karya Allah yang “ menembus keluar” sehingga menghasilkan kitab suci.


PENYATAAN TEOLOGIS
Dalam rumusan ajaran alkitabiah mengenai pengilhaman, perlu dikemukakan empat pokok negatif.
1.      Pengilhman bukanlah pendiktean mekanis atau penulisan otomatis, ataupun salah satu proses penulisan dengan menyingkirkan peranan daya pikir atau daya nalar insan penulis.
2.      Bahwa dalam pengilhaman Allah tidak melenyapkan kepribadian, gaya bahasa, pandangan dan kondisi kultuural dari penulis-penulisnya bukanlah berarti bahwa pengawasanNya atas mereka tidak sempurna, atau bahwa dalam proses menuliskannya mreka mengubah kebenaran yang mereka terima untuk menyampaikannya.
3.      Pengilhaman bukanlah suatu kualitas yang menempel pada kesilapan yang terjadi sewaktu perbanyakan dan penyebaran naskah, melainkan hanya pada naskah asli seperti yang dihasilkan semula oleh penulis-penulis yang diilhami. Pengakuan akan ilham alkitabiah menantang tugas kritik-naskah dengan cermat sekali, guna mengeluarkan keselipan-keselipan demikian dan memastikan naskah aslinya.
4.      Peengilhaman tulisan alkitabiah tidak dapat disamakan dengan inspirasi sastra agung, biarpun ( dan ini sering sekali ) tulisan Alkitab adalah juga sastra Agung. Gagasan pengilhaman itu berkaitan, bukan dengan kualitas sastra apa yang ditulis itu.
KESIMPULAN
Ilham alkitabiah, dengan demikian, adalah verbal pada hakikatnya; Kitab suci yang diilhamkan oleh Allah diisi dengan kata – kata yang diilhamkan oleh Allah. Jadi Kitab suci yang diilhamkan adalah penyataan yang tertulis, sama seperti khotba-khotba nabi-nabi adalah penyataan yang dilisankan. Alkitab mencatat bahwa pengungkapan diri Allah dalam sejarah penyelamatan, bukan melalui kesaksian manusiawi  mengenai wahyu, tapi juga adalah wahyu. pengilhman Kitab Suci adalah bagian integral dalam proses penytaan, sebab dalam Kitab Suci Allah telah memberikan kepada gereja lukisan dari dan tafsiran atas karya penyelamatanNya dalam sejarah, dan tafsiranNya sendiri yang berwibawa mengenai tempat gereja dalam rencanya yang abadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekerja yang berhasil (Pengkhotbah 11:6)

ESKATOLOGI

Hakim-Hakim 7:1-8 Kualitas Pilihan Tuhan.