di dasarkan dengan kasih



1 korintus 13:4-8
Tema: di dasarkan dengan kasih
Pendahuluan
Di balik semua tindakan yang manusia lakukan, pasti ada motivasi. Tentu saja masing-masing orang bertindak dengan motivasi yang berbeda-beda. Namun, dalam kehidupan kekristenan, setiap tindakan orang harus di dasari dengan kasih. Mengapa demikian, paulus menjelaskan bahwa dalam kehidupan kekristenan kasih bukan hanya sekedar identitas atau ciri kekristenan tetapi jiwa dan jati diri kristen . dengan demikian, kasih adalah sesuatu yang mutlak ada dalam kehidupan orang kristen.
Tujuan Paulus mengupas keutamaaan kasih dalam pembacaan kita ini adalah bukan untuk membandingkan antara karunia rohani dan kasih seolah-olah yang pertama kurang di pentingkan. Dua hal ini, karunia rohani dan kasih bukan dua pilihan yang harus di pilih salah satu. Dalam 1 korintus 13:1-3 di awali dengan sekalipun aku,,,”artinya, sekalipun mempunyai banyak karunia, hikmat, materi, dan berbagai hal yang layak dipersembahkan bagi pekerjaan Tuhan seperti jemaat korintus, tetapi tanpa kasih maka semuanya sia-sia belaka dan tidak berguna karena tak ada lagi yang dapat di banggakan selain diri sendiri. Sedangkan egoisme hanya akan menimbulkan kompotisi tak sehat yang sangant berbahaya dan tidak memuliakan Tuhan
Pada bagian ini ada tiga hal yang kita perlu pelajari
1.       Kasih membangun kualitas dan kualifikasi orang kristen secara pribadi hingga memancarkan kasih kristus (ayat 4)
Kalo kita melihat keadaan dunia ini bertolak belakang dengan ayat yang kita baca yang semakin materialistus, egois, dan individual telah menurunkan kadar kasih kristen. Paulus juga pernah mengingatkan tentang keadaan manusia pada akhir zaman dalam 2 timotius 3:2 yaitu bahwa manusia akan mencintai diri sendiri
2.       Kasih membangun kualitas relasi dengan sesama antara lain sikap, interaksi dan komunikasi(ayat 5). Paulus berkata “ia tidak melakukan yang tidak sopan”. Selama bersosialisasi, setiap orang kristen seharusnya berusaha agar ucapannya tidak terkesan kasar dan latar belakang karakternya tidak boleh di jadikan alasan untuk membenarkan diri. Sebaliknya, ia harus mengerti perasaan sesamanya sehingga komunitas Kristen tidak saling menjatuhkan melainkan mendukung karena, “Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.”
3.       kasih membangun kualitas penyelesaian masalah(ayat 7). Paulus mengajarkan, “Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” Hidup menggereja pasti ada masalah hingga menimbulkan cekcok karena manusia memiliki kelemahan. Maka pihak yang bertengkar harus dipertemukan untuk mencari solusi. Setelah saling mengakui dan memaafkan, mereka diharapkan untuk tidak mengungkitnya kembali agar tidak berkembang hingga menghancurkan Gereja. Memang lidah tak bertulang tapi dapat dikendalikan oleh kasih.
4.       kasih itu kekal(ayat 8). Paulus mengatakan, “Nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.” Sedangkan kasih adalah pola kehidupan surgawi. Karena itu, ia melanjutkan, “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal” (I Kor 13:12). Dengan kata lain, di hadapan Tuhan tak ada yang tersembunyi dan semua orang akan saling terbuka.
Bapa ibu yang di kasihi olh Tuhan dari renungan pada saaat ini mari kita semua apa yang kita lakukan berdasarkan kasih sehingga apa yang kita lakukan tidak sia-sia. Marilah kita miliki kasih seperti yang sudah kita pelajari sama-sama.
Puji Tuhan demikian renungan kita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pekerja yang berhasil (Pengkhotbah 11:6)

ESKATOLOGI

Hakim-Hakim 7:1-8 Kualitas Pilihan Tuhan.